![]() |
Credit: Institute for Intergrative Nanosciences |
Infertilitas atau kemandulan bisa dialami oleh pria mau pun wanita, suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu untuk memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas terbagi atas dua;
1. Infertilitas primer yang berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan intim sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
2. Infertilitas sekunder yang berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebeblumnya, tetapi mereka belum mampu untuk memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan intim yang dilakukan 2 hingga 3 kali seminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi bentuk apapun.
Di Inggris, satu dari enam pasangan dipengaruhi kondisi ketidaksuburan (sekitar 3,5 juta orang). Di seluruh dunia, jutaan pasangan selalu berjuang agar diberikan keturunan. Ada banyak alasan mengapa sulit untuk hamil. Bisa dari kurangnya ovulasi atau penyumbatan tuba falopi* pada wanita, ini merupakan penyebab utama wanita sulit hamil, yang membuat motilitas* sperma pria menjadi rendah.
Tidak seperti jumlah sperma yang mengacu pada seberapa banyak yang pria miliki, motilitas sperma mengacu pada kemampuan sperma untuk berenang. Dinilai dengan empat kategori dari A sampai D, sperma dengan motilitas yang sehat dapat bergerak maju, tidak bergerak dalam lingkaran dan tidak lambat. Fertilisasi in vitro* dan inseminasi buatan* keduanya memiliki tingkat keberhasilan yang cukup rendah --baik sekitar 20 persen.
Sekarang, tim peneliti dari Germany Institute for Intergrative Nanosciences telah mengembangkan cara untuk meningkat motilitas sperma yang lamban. Mereka membuat robot sperma untuk membantu infertilitas pria. Robot sperma ini disebut spermbot.
'Spermbot' adalah helix logam kecil yang dikendalikan oleh medan magnet yang berputar. Helix ini membungkus dirinya disekitar sperma dan dapat mendorong ke sel telur. Robot sperma ini memiliki potensi untuk membantu pembuahan pada sel telur.
Cukup besar untuk membungkus ekor tetapi tidak kepala sperma, spermbot dapat dikontrol dengan menggunakan medan magnet yang dimanipulasi buatan tim peneliti, seperti sperma mengubur sendiri di dalam sel telur kemudian terlepas.
Treatment yang dilakukan sejauh ini hanya diuji pada hewan sapi. Apakah ini bekerja atau tidak pada tubuh manusia, peneliti belum dapat memastikannya karena tubuh manusia bisa saja menolak benda asing. Jika berhasil, ini akan menjadi sebuah revolusioner, jauh lebih kompleks daripada in vitro fertilisasi. Spermbot juga bisa jadi lebih murah biayanya dibanding teknik tradisional.
Sayangnya, mirip dengan banyak aplikasi yang menjanjikan dalam rekayasa biomedis, ini tampaknya masih jauh dari harapan agar sperma buatan dapat melakukan pembuahan yang sebenarnya.
"Namun, pekerjaan ini berfungsi untuk menunjukkan pendekatan baru sebuah reproduksi buatan. Pada prinsipnya juga berlaku pada in vivo*, dan dengan demikian akan memungkinkan untuk menghindari semua komplikasi yang timbul," tulis tim peneliti.
*Footnote :
- Tuba falopi : sepasang saluran yang sangat halus yang mengantarkan telur dari ovarium ke rahim - Wikipedia
- Motilitas : kemampuan untuk bergerak - Wikipedia
- In vitro : dari bahasa latin yang berarti 'didalam kaca' - istilah dalam biologi untuk menyebutkan kultur suatu sel, jaringan, atau bagian organ tertentu di dalam lab - Wikipedia
- Inseminasi buatan : penempatan air mani ke dalam serviks atau rahim menggunakan jarum suntik untuk menghasilkan kehamilan - Kamus Kesehatan
- In vivo : bahasa latin untuk "dalam organisme hidup", mengacu pada penelitian yang dilakukan menggunakan subjek manusia atau hewan - Kamus Kesehatan
Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)