ahsugan art - Merek pameran tunggal dari Afrika Selatan, Ralph Ziman, yang disebut juga Bones, memiliki kumpulan foto-foto dan patung saat terjadi perburuan hewan yang terancam punah di negara asalnya, Afrika Selatan. Bukan ia yang menciptakan hewan tersebut seperti ini, tapi ia mencoba untuk kembali melestarikan setelah kematian hewan tersebut.
Tidak hanya hewan seperti singa, badak dan jerapah yang diburu oleh orang-orang kaya raya, mereka juga diburu oleh warga setempat untuk digunakan sebagai obat yang kemudian diperjual-belikan di pasar Akodessewa, pasar yang didalamnya bukan sembako yang diperjual-belikan, melainkan berbagai alat ritual voodoo dan sihir.
Kita tidak akan membahas lebih jauh tentang sihir dan ilmu hitam, tapi tentang seni foto yang diambil oleh kamera Ralph untuk melestarikan kematian hewan yang terancam punah.
Kita tidak akan membahas lebih jauh tentang sihir dan ilmu hitam, tapi tentang seni foto yang diambil oleh kamera Ralph untuk melestarikan kematian hewan yang terancam punah.
Seni foto kerangka dari Bones merupakan representasi dari hewan yang telah mati. Dibuat dari gips resin, Ziman menghiasi masing-masing bagian dengan manik-manik berwarna-warni, di mana dalam menyelesaikannya itu dibantu dengan lima orang temannya, dan lebih dari 36 kg manik-manik untuk membuat seni tersebut.
Meskipun agak sulit untuk diamati, seni Ziman ini bermaksud untuk menyadarkan bahwa kita tidak perlu membunuh hewan yang sedang terancam punah di Afrika Selatan. Jangankan di Afrika Selatan, di negara kita Indonesia juga jangan ada pembunuhan pada hewan-hewan yang sudah terancam punah. Kita harus melestarikan setiap apa yang Tuhan telah berikan --alam dan sekitarnya.
Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)