2016-06-01

Anjing dilatih untuk mendeteksi malaria

Sebuah studi percontohan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa bahan kimia yang khas ditemukan dalam nafas seseorang yang terinfeksi virus malaria, dan anjing dapat dilatih untuk mengidentifikasi hal ini.
 
http://www.ahsugan.com/
 
Dalam proyek penelitian tersebut dipimpin oleh ilmuwan dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine dan telah mendapatkan suntikan dana sebesar 70,000 pound (atau sekitar Rp 1,38 miliar) dari The Bill and Melinda Gates Foundation untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini juga didukung oleh Universitas Durham, Dewan Penelitian Medis di Gambia, dan badan amal Medis Deteksi Anjing di Inggris.

Anjing dikenal memiliki indera penciuman yang kuat, mereka telah dilatih dan sudah bisa melacak obat-obatan (narkoba), mengejar tersangka dan menemukan mayat --dan segera akan bisa mendeteksi virus malaria.

Untuk melakukan penelitian, James Logan, dosen senior di Kedokteran Entomologi di London School dan timnya akan bekerja sama dengan Unit MRC di Gambia untuk mengumpulkan urin dan sampel keringat dari 400 anak-anak, termasuk sejumlah orang yang diketahui terserang malaria.

Untuk saat ini, tes malaria membutuhkan sampel darah dari pasien, sampel tersebut kemudian dilakukan penyaringan dilaboratorium. Namun, bagi anjing untuk mendeteksi itu tidak memerlukan sampel darah --adalah sebuah metode non-invasif yang memerlukan sampel darah dan keahlian teknis yang dapat menambah tingkat deteksi.

"Anjing detektif tidak memerlukan sampel darah dan laboratorium, mereka portabel, murah, dan cepat untuk mendeteksi banyak orang," tulis Logan dalam postingan blognya.

Logan menambahkan, anjing bisa menjadi sangat berguna dalam mendeteksi malaria di masyarakat di mana jika hanya beberapa orang yang membawa virus, karena mengidentifikasi orang-orang yang memiliki peran 'wadah' itu dapat membuat virus ini berpopulasi. Ini (anjing pendeteksi) akan memungkinkan kita untuk memberantas penyakit ini jauh lebih cepat.

"Selain itu, setelah daerah yang sudah terbebas dari malaria, anjing dapat digunakan sebagai sarana untuk mendeteksi dan mengobati siapa saja orang yang akan masuk ke desa, kota, atau negara," lanjut Logan.

Tahum lalu ada 214 juta kasus malaria dan diperkirakan kematian mencapai 438,000 jiwa.

Anjing pelacak dan penyakit
Ini bukan pertama kalinya anjing digunakan sebagai pendeteksi dalam dunia kesehatan. Tahun lalu, seorang penggembal asal Jerman bernam Frankie melatih anjingnya untuk mengendus kanker tiroid dalam sampel urin dengan tingkat keberhasilan 88 persen. Dia melatih di Universitas Arkansas di fakultas Ilmu Kedokteran, dan pihak universitas memuji Frankie untuk keberhasilannya tersebut.

"Ini adalah studi yang menarik dan memiliki potensi yang cukup tinggi di dunia kesehatan yang mungkin tidak memerluka akses teknik biopsi," kata endokrinologi Dr. Jason Wexler.

Proyek ini juga diikuti oleh Daisy si anjing labrador yang pada tahun 2014 bisa mengendus  atau mendeteksi kanker payudara pada 550 sampel napas, kulit, dan urin.

ADVERTISEMENT
ahsugan

About ahsugan

Asli Sunda anu masih milarian jalan uih

Subscribe to this Blog via Email :

Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)