Para peneliti mengumpulkan data radar yang didapat dari hasil pengintaian pada misi NASA di Mars untuk melihat tanda-tanda jaman es kuno.
Planet merah dikenal juga dengan planet debu, tetapi para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa planet tersebut pernah mengalami jaman es disekitar 400,000 tahun lalu --dan belum berakhir.
Seperti Bumi, jaman es di planet lain didorong oleh perubahan siklus jangka panjang pada orbit planet yang tingkat kemiringan, yang berarti radiasi matahari berbeda diantara kedua kutub.
Mars, seperti Bumi, dapat mengalami perubahan musim yang jauh lebih terlihat karena tingkat kemiringannya yang dapat memberikan perubahan yang lebih dibandingkan dengan Bumi.
Sebuah tim peneliti dari Southwest Research institute menggunakan data yang dikumpulkan dari radar pendeteksi setelah melakukan misi pengintaian di Mars. Dari data tersebut, tim menemukan sebuah "tingkat akumulasi percepatan es" di bagian paling atas dari salah satu kutub planet --yang menunjukkan bahwa jaman es pernah terjadi.
"Volume dan ketebalan es telah sesuai dengan apa ditunjukkan pada model penelitian. Hasil pengamatan dari radar pada katup es menunjukkan detail sejarah tentang pertumbuhan es dan erosi yang terkait denga perubahan iklim," kata Isaac Smith, seorang peneliti dari lembaga dan penulis utama pada penelitian yang telah diterbitkan oleh Science.
![]() |
Gambar 3D perspektif dari es di katup kutub Mars yang menunjukkan tanda-tanda perubahan iklim. Garis putih menegaskan level ketepatan dalam es di mana perubahan iklim terjadi. |
Sebagai planet yang mempunyai kemiringan, iklim juga akan berubah.
"Karena iklim di Mars berfluktuasi dengan ayunan yang lebih dari tingkat kemiringan, dan es akan menyalurkan ayunan dengan situasi yang berbedam, Mars akan terlihat berbeda secara substansial pada masa lalu ketimbang masa sekarang," ujar Smith.
Data menujukkan bahwa sekitar 87,000 kilometer kubik es telah terbentuk di planet ini sejak jaman es berakhir, di mana tim mengatakan bahwa "sebuah sarana untuk memahami sejarah keseluruhan", dan mendukung pemodelan komputer dari iklim di Mars.
Data tersebut, sementara mendefinisikan tentang kondisi iklim Mars, juga bisa mewakili dengan apa yang tim sebut "laboratorium sederhana untuk memahami ilmu iklim di Bumi." Ini juga akan membantu memahami tentang cara bagaimana beradaptasi dengan iklim Mars.
"Mempelajari es di Mars juga penting untuk oksplorasi umat manusia terhadap planet Mars di masa depan. Air akan menjadi sumber daya penting untuk sebuah pos bagi pengunjung Mars," kata Smith.
Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)