2016-05-21

Galaksi Baru "Little Lion" (yang mungkin dapat mendukung teori Big Bang)

http://www.ahsugan.com/
Gambar galaksi AGC 198.691 (juga disebut Leoncino atau "little lion") diambil oleh teleskop Hubble Space.
via NASA
Sebuah galaksi berwarna biru redup terletak di konstelasi Leo Minor, berjarak sekitar 30 juta tahun cahaya dari Bumi yang dapat memberikan kesempatan bagi para astronom untuk melihat kondisi langsung seperti apa teori Big Bang yang telah menciptakan alam semesta ini. Para peneliti dari Indiana University-Bloomington menemukan bahwa galaksi baru yang ditemukan di identifikasi sebagai "Little Lion" yang mengandung tingkat logam terendah, atau unsur-unsur kimia berat, yang pernah diamati dalam sistem bintang. Karena galaksi dengan logam rendah memiliki sifat yang mirip dengan galaksi yang sudah ada setelah terciptanya alam semesta, ini memberikan sinyal positif bagi para astronom untuk menguji teori mereka tentang Big Bang dan mendapatkan wawasan tentang awal pembentukan alam semesta.

Setelah terjadinya Big Bang, para astronom percaya bahwa unsur atau elemen yang ada di alam semesta adalah hidrogen, helium, dan beberapa elemen ringan lainnya. Logam terbentu hanya beberapa waktu setelahnya, setelah hidrogen dan helium dikombinasikan untuk membentuk bintang. Karena teori Big Bang saat ini termasuk prediksi yang cukup jelas tentang berapa banyak hidrogen dan helium yang hadir pada saat kelahiran alam semesta, dengan menganalisis rasio atom di galaksi ini --Little Lion-- yang memiliki tingkat logam rendah, memberikan para astronom salah satu cara yang paling berharga dari penguian model ini.

Sementara, galaksi yang mengandung sedikit logam sangat melimpah di sekitar alam semesta saat penciptaannya, kini mereka lebih sulit untuk dapat ditemukan. Mereka menjadi langka untuk mendekati Bumi, seperti galaksi Bima Sakti yang kaya akan unsur kimia berat yang dibuat dari waktu ke waktu oleh sistem "pengolahan bintang." Bintang-bintang memproduksi logam melalui nukleosintesis, kemudian menghempaskan logam kembali ke galaksi ketika mereka meledak yang sekarang disebut dengan supernova.

Galaksi "Little Lion" baru-baru ini terlihat di Leo Minor mengandung logam terendah yang pernah diamati dalam benda angkasa. Galaksi ini memiliki kurang dari 29 persen dibanding dengan galaksi lain yang ditemukan pada tahun 2005 yang menjadi galaksi dengan logam terendah pada saat itu.  Galaksi tersebut resmi bernama AGC 198.691, galaksi yang dikenal juga dengan "Leoncino," atau "Little Lion," sebuah isyarat untuk lokasi tersebut dan Riccardo Giovanelli, radio milik astronom Italia yang memimpin kelompok di Cornell University yang pertama kali mengidentifikasi hal tersebut.

"Menemukan galaksi dengan logam terendah adalah suatu hal menarik karena dapat membantu memberikan kontribusi tes kuantitifdari Big Bang," Ujar Profesor John J.Salzer dari Indiana University-Bloomington dalam siaran pers, yang juga sebagai co-authorstudi baru.

"Relatif terdapat sedikit cara untuk mengksplorasi kelahiran alam semesta, tapi galaksi dengan rendah logam adalah yang paling menjanjikan." lanjutnya.

Juga disebut sebagai "galaksi kerdil," Little Lion hanya sekitar 1.000 tahun cahaya dalam diameter dan terdiri dari beberapa juta bintang. (Sebaliknya, Bima Sakti diperkirakan berisi 200 miliar hingga 400 miliar bintang.) Galaksi Little Lion memiliki tipe luminositas terendah yang pernah dilihat.

Secara khusus, sebuah keberuntungan bagi parailmuwan, galaksi baru yang teridentifikasi adalah ada di dalam --apa yang dikenal sebagai-- "local universe" (semesta lokal), wilayah di angkasa yang sekitar 1 miliar tahun cahaya dari Bumi. Alam semesta loka diduga mengandung jutaan galaksi, hanya beberapa astronom yang memiliki catatan tersebut sejauh ini. Jaraknya yang relatif dekat, akan membuat Little Lion lebih mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan galaksi rendah logam lainnya yang letaknya lebih jauh dari Bumi.

http://www.ahsugan.com/
Profesor John J.Salzer
via Indiana University
Untuk memperkirakan logam dari galaksi kerdil itu, astronom menganalisis cahaya yang dipancarkan. Dalam studi mereka tentang Little Lion yang diterbitkan pekan lalu di Astrophysical Journal, para peneliti menggunakan spektograf pada dua teleskop yang letaknya di dekat Tucson, Arizona: Teleskop Mayall 4 meter di Kitt Peak National Observatory dan Beberapa Telescope Cermin terletak di puncak Gunung Hopkins. Setelah melakukan pengamatan spektroskopi dengan menangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh galaksi, astronom dapat melihat cahaya yang mirip dengan cara prisma menciptakan pelangi.

Salzer mengatakan, ia dan timnya akan terus mempelajari galaksi baru tersebut, dan akan mencoba menggunakan teleskop lainnya, termasuk teleskop Hubble Space untuk dapat mempelajari lebih jauh tentang penemuan luar biasa ini.

"Kami ingin terus mengeksplorasi galaksi misterius ini. Galaksi dengan mental terendah ini sangat langka, jadi kami ingin terus mempelajarinya sampai batas kemampuan kami." tutup Salzer.

ADVERTISEMENT
ahsugan

About ahsugan

Asli Sunda anu masih milarian jalan uih

Subscribe to this Blog via Email :

Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)