Manusia bekerja dengan otak. Ada yang memiliki otak jenius, standar, bahkan dibawah standar yang bisa menyebabkan pada kelainan genetik.
Baru-baru ini, para ilmuwan Brain Science di Allen Insitute yang berbasis di Seattle yang di dukung oleh Co-Founder Microsoft, Paul Allen, telah menghabiskan lebih dari satu dekade membangun peta rumit dari otak manusia, seperti dilansir Forbes (16/11/2015).
November 2015 ini para ilmuwan mengumumkan penemuan besar terbaru dari penelitian mereka, dan bahkan mereka terkejut dari apa yang mereka temukan. Meskipun struktur kompleks otak dan 20.000 gen dalam genom manusia, aktivitas otak tidak semuanya berbeda.
"Ya, itu benar, tidak peduli berapa banyak Anda mengeluh tentang berbedanya Anda dari bos Anda misalnya, otak Anda benar-benar bekerja cukup sama," kata peneliti di Allen Institute.
Menggunakan data dari Allen Human Brain Atlas, pada ilmuwan menyelidiki gen 'ekspresi' atau 'penggunaan' di berbagai daerah enam otak manusia. Karena keragaman genom dan arsitektur otak yang rumit, para ilmuwan berpikir akan menemukan ratusan ribu pola ekspresi gen, nyatanya mereka hanya menemukan 32.
"Ini agak mengejutkan. Jumlah kemungkinan kombinasi gen ini harusnya besar," kata Michael Hawrylycz, seorang peneliti di lembaga tersebut.
"Tapi apa yang kita temukan adalah bahwa pola-pola ini sangat stereotip, dalam arti bahwa hampir semua gen terlihat seperti salah satu dari 32 ini yang ditemukan," lanjut Michael.
Temuan yang dipublikasi dalam Nature Neuroscience, bisa sangat berguna untuk membuka misteri dibalik beberapa penyakit otak yang paling menakutkan di dunia. Selain karena meneliti otak manusia, para ilmuwan Allen Institute membandingkan pengamatan gen ekspresi mereka dengan aktivitas gen ekspresi pada otak tikus, hewan yang paling umum digunakan untuk mengembangkan obat baru.
Para peneliti menemukan bahwa beberapa dari 32 pola ekspresi gen serupa pada otak tikus dan manusia, tetapi tidak semua dari penemuan tersebut yang dapat membantu para peneliti menemukan obat yang mungkin berguna untuk penyakit otak pada model penelitian.
Secara khusus, mereka menemukan bahwa kegiatan gen yang berhubungan dengan neuron (sel sinyal yang membuat otak manusia bekerja) adalah serupa antara tikus dan manusia. Tapi pola gen yang terkait dengan sel glail, yang mengelilingi dan melindungi neuron, tidak serupa.
Sel glial telah terbukti berperan dalam beberapa penyakit neurologis, termasuk epilepsi, autisme dan sakit kronis.
"Kebanyakan dari pola ini, ada gen yang hanya dasarnya berbeda dalam bagaimana mereka bekerja antara tikus dan manusia. Ini benar-benar penting untuk mengetahui jika Anda ingin menggunakan tikus sebagai model untuk beberapa penyakit, atau Anda mencoba memahami unsur-unsur apa yang mungkin sebenarnya lebih spesifik untuk manusia," Ujar Ed Lein, peneliti lain dari Allen Institute.
Dalam catatan penelitian yang dilakukan dalam kerjasamanya dengan Cincinnati Children's Hospital and Medical Center dan Washington University di St. Louis, Lein dan rekan-rekannya menjelaskan hubungan antara pola "stabilitas diferensial" (atau yang terkait dengan kecenderungan gen untuk kegunaan yang sama melintasi sturktur otak) dan 25 gangguan umum pada otak.
Mereka menemukan bahwa gen yang paling sangat stabil menunjuk pada beberapa obat-obatan yang sudah dikenal seperti obat untuk penyakit autisme and alzheimer. Tetapi mereka juga menawarkan beberapa pemahaman yang mungkin bisa membantu mengidentifikasi kesempatan terapi baru.
Tags: penemuan, penelitian, otak manusia, news
Tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini. Berkomentarlah menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)